Di tengah gemuruh ombak dan sinar mentari yang memancar hangat di Pantai Kelan, Bali, berlangsung sebuah kegiatan yang mencoba merangkul keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan nelayan lokal dengan menggabungkan teknologi modern dan kearifan lokal. Kegiatan yang dilaksanakan pada 23 April 2024 itu dinamakan “Hari Bumi bersama PWP PIS”, dikelola oleh Divers Clean Action (DCA) yang bekerja sama dengan Azura Indonesia, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan mesin listrik untuk kapal yang ditenagai oleh tenaga surya. Kegiatan ini masih di bawah naungan Pertamina International Shipping (PIS).
Kegiatan diawali oleh sambutan hangat dari perwakilan lurah Kelurahan Tuban dan Kelompok Usaha Bersama Tanjung Sari. Suara deburan ombak menjadi latar yang sempurna bagi tarian tradisional yang ditampilkan setelah sambutan.
PIS menunjukkan dukungan terhadap kelompok nelayan Tanjung Sari dalam bentuk pembangunan fasilitas sanitasi bagi kelompok nelayan yang diwakilkan oleh Persatuan Wanita Patra (PWP) saat penyerahan donasi di tengah-tengah acara.
Namun, momen ini ternyata belum berakhir. Bergabung dalam barisan mitra, Bendega hadir dengan fokus yang menginspirasi: pengembangan dan pengolahan mangrove. Bendega sendiri merupakan start-up yang mendukung pelestarian lingkungan, meningkatkan pendapatan nelayan, dan memberikan dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan teknologi. Bahkan, Bendega dapat mengolah mangrove menjadi makanan ringan yang sempat disajikan untuk peserta lainnya dalam kegiatan Hari Bumi.
Kegiatan selanjutnya tak kalah menarik. Para anggota PWP bergabung dalam mangrove planting, menunjukkan antusiasme mereka untuk terlibat langsung dalam menjaga ekosistem pantai. Suasana kebersamaan dan kerjasama yang terjalin begitu kuat, menciptakan momentum yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi yayasan Buana Alit yang menginspirasi dengan upaya-upaya mereka dalam upcycling kertas. Melalui pelatihan sederhana, wanita-wanita warga desa Kelan diajak untuk mengembangkan kreativitas dan kerja sama, membuka peluang baru dalam meningkatkan ekonomi mereka.
Namun, yang menjadi sorotan utama dan paling ditunggu adalah saat sea trial dengan Azura Indonesia. Para anggota PWP diberikan kesempatan langka untuk mencoba kapal bermesin listrik, sebuah langkah besar menuju penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam kegiatan nelayan sehari-hari. Perbedaannya sangat terlihat. Mesin kapal menjadi tidak berisik, tak lagi mengeluarkan bau tak sedap, sehingga nelayan dapat leluasa berkomunikasi saat sedang bekerja dan memastikan kualitas tangkapannya.
Pantai Kelan dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan bukan tanpa alasan. Potensi ekowisata dan penerimaan positif dari masyarakat lokal membuatnya menjadi pilihan yang tepat. Ketersediaan solar charging station di pantai juga mendukung implementasi kegiatan ini. Kedepannya DCA, Azura Indonesia dan PIS akan terus berkolaborasi untuk mendampingi para warga dalam mengembangkan desa Kelan.
Penulis: Haneeza Afra